Beautiful Trip: Sunrise Tak Tertandingi Di Gunung Bromo

Ingin melihat salah satu lukisan indah tangan Tuhan di Jawa Timur, datanglah ke Bromo dan nikmati suasana saat Matahari terbit. Ada sensasi tersendiri melihat bola Matahari pelan - pelan muncul dari balik gunung dan awan terasa di depan mata kita. Kemudian langit pun memamerkan keindahan gradasi warna yang membuat kita takjub.

Bromo terletak di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Memiliki keunikan lautan pasir seluas 5.250 hektar di ketinggian 2392 Mdpl. Suhu udara di Gunung Bromo berkisar antara 3 - 20 derajat Celcius. Namun bisa beberapa derajat di bawah nol selama musim kemarau. Jadi tentu saja siapkan pakaian yang cocok untuk dibawa di tempat dingin.

Ada banyak akses untuk menuju Bromo. Dari Malang atau Surabaya, Anda bisa memilih jalur akses dari Probolinggo atau Pasuruan. Akses kendaraan umum pun mudah didapat di sana. Berikut beberapa pilihan rute menuju Bromo.

Probolinggo - Tongas - Sukapura - Ngadisari - Cemorolawang - Gunung Bromo, dengan lama perjalanan kurang lebih 2 jam. Jika Anda dari Pasuruan, bisa langsung ke Purwodadi - Wonokitri - Gunung Bromo, dengan lama perjalanan kurang lebih 2,5 jam.

Sebaiknya Anda sampai di Gunung Bromo ketika malam hari dan menyempatkan menginap satu malam di hotel atau villa yang banyak disediakan di sana dengan harga terjangkau. Siapkan fisik yang kuat karena dini hari Anda harus menempuh pendakian sebelum menikmati keindahan Matahari terbit dan lautan pasir Bromo.


Untuk lebih mudah, Anda bisa menyewa dulu mobil jeep seharga Rp 300 - 400 ribu dengan kapasitas penumpang maksimal 7 orang. Saat dini hari sekitar pukul 3 pagi, sopir akan menjemput di villa atau hotel untuk mengantar Anda ke pendakian.

Setelah sampai di pendakian, Anda harus berjalan kaki sekitar 30 menit untuk sampai di puncak. Jika lelah, bisa juga menyewa jasa kuda seharga Rp 100 ribu untuk pulang pergi.

Dari puncak tersebut, Anda akan disuguhi pemandangan yang luar biasa. Rasa lelah setelah berjalan kaki mendaki pun hilang seketika dengan pemandangan lautan pasir di depan dan awan yang serasa ada di bawah mata. Sesekali Anda pun bisa merasakan menyentuh awan yang terasa dingin ketika digenggam.

Dan ketika Matahari mulai memunculkan diri, matapun serasa tidak mau dikedipkan melihat sebuah bola besar perlahan muncul naik dengan warna keemasannya. Langit sekitar pun mulai berubah warna menjadi oranye.

Pantulan sinar di lautan pasir pun menambah keindahan pemandangan. Dan jangan heran jika saat Matahari mulai naik, akan banyak terdengar riuh tepuk tangan dari pendaki lain.

Puas menikmati sunrise, Anda bisa memilih langsung pulang atau menjelajahi lautan pasir dengan jeep. Serta, sejenak menikmati keindahan karya Tuhan ini akan selalu terekam di memori Anda. 








0 comments:

Post a Comment

Powered by Blogger.

© Buka Mata, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena